Rabu, 25 Januari 2023

Menjadi dosen tidak dapat dihindari dari proses menulis. Setiap dosen diwajibkan menulis. Baik itu menulis artikel ilmiah, menulis laporan hasil penelitian, menulis hasil pengabdian, menulis buku ajar dan juga menulis referensi. Banyak hal yang harus dituliskan oleh seorang Dosen agar dapat menunjang karir akademiknya. Setiap kenaikan pangkat harus ada artikel ilmiah sebagai syarat untuk naik pangkat. Sejak dari asisten ahli, naik ke lektor, dari lektor naik ke lektor kepala, bahkan pada saat menuju Guru Besar pun harus adanya tulisan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh dosen. Adanya kewajiban tersebut sehingga dewasa ini banyak lembaga-lembaga yang menyelenggarakan pelatihan penulisan artikel jurnal baik yang dilaksanakan di tingkat lokal, nasional dan tidak jarang pula di tingkat internasional.

Pengadaan pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas menulis seorang dosen agar karya yang dihasilkan benar-benar berkualitas dan layak dipublikasi pada jurnal yang terindeks SCOPUS, SINTA 1 sampai dengan SINTA 6. Masing-masing Jurnal yang terindeks SINTA itu memiliki tingkat kesulitan tersendiri untuk publish di jurnal tersebut. Oleh karenanya, seorang dosen dituntut untuk terus belajar menulis agar artikel yang dihasilkan dapat dibaca dengan mudah oleh orang banyak di seluruh dunia. Meskipun banyaknya tuntutan menulis yang wajib dilaksanakan oleh sejumlah regulasi, namun terkadang tidak jarang kita menemukan adanya Dosen yang jarang menulis. Hal ini menjadi suatu hal yang dapat menghambat kenaikan pangkatnya. Bahkan minimnya karya yang dihasilkan oleh Dosen di sebuah perguruan tinggi dapat mengakibatkan menurunnya akreditasi dari sebuha program studi.

DOsen harus memulai menulis, karena dengan menulis dapat meningkatkan kemampuannya dan juga melatih daya ingat seorang dosen. Agar materi yang ditulis itu dapat diingat dalam jangka waktu yang lama. Dengan menulis juga seorang dosen harus membaca sejumlah referensi yang terkait dengan tulisannya sehingga bisa memperluas wawasan dan bacaan bagi dosen yang bersangkuta. Dengan menulis juga dapat meningkatkan akreditasi sebuah program studi. Oleh karenanya, sering kita menemukan adanya kampus-kampus yang memberikan reward kepada dosen-dosen yang telah mampu mempublikasikannya. Ada juga yang membayar sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh dosen untuk publish artikelnya. Sehingga menjadi penyemangat bagi dosen untuk terus berkarya, karena semua biaya ditanggung oleh kampus. 

Kebijakan seperti itu harus diikuti karena dapat memperbaiki kampus dan juga dapat meningkatkan akreditasi prodi di perguruan tinggi. Bagi dosen yang malas menulis, sudah seharusnya kampus merangsang dosen yang bersangkuta untuk berkarya.Ya, dapat dilakukan dengan memberikan reward dalam bentuk piagam penghargaan maupun memberikan honorarium kepada dosen yang bersangkutan.

 Banda Aceh, 26 Januari 2023 Mansari

0 comments:

Posting Komentar

Related Posts Display

Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Pages

Pages