Kamis, 22 Juni 2023



Banda Aceh – Pusat Kajian Pendidikan dan Masyarakat (PKPM) Aceh bekerjasama dengan Social Worker Learning Center (SWLC) atas dukungan UNICEF mengadakan pelatihan menulis bagi Pekerja Sosial (22/06/23). Kegiatan yang berlangsung di Aula Ivory Seutui mengambil tema Pelatihan Menulis bagi SWLC dan Social Service Work Force (SSWF). Kegiatan tersebut diikuti oleh Peksos, UPTD PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak), Perwakilan Dinas Sosial Provinsi dan Kota Banda Aceh dan mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dan Perwakilan PKPM Aceh. 

Specialist Child Protection PKPM, Ihsan, menyampaikan bahwa pelatihan menulis bagi Peksos dan pemberi layanan perlindungan anak sangatlah penting, karena Peksos dan pemberi layanan merupakan profesi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, terutama dalam menangani kasus-kasus yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Melalui pelatihan ini kita berharap dapat menuliskan fakta-fakta yang ada, agar informasi tersebut diketahui oleh masyarakat banyak. 

Sementara Ketua SWLC, Rita Mayasari, menyampaikan keterampilan menulis penting dikuasai oleh Calon Peksos, Peksos dan Social Service Work Force (SSWF) untuk dapat mendokumentasikan dan mempublikasikan kerja proses pertolongan yang sudah dilakukan. Nantinya berdampak pada upaya dalam mengadvokasi kebijakan sosial. Tutupnya.  

PKPM menghadirkan pemateri langsung dari pimpinan Redaksi Serambi Indonesia, Yarmen Dinamika. Dengan pengalaman dan keterampilan menulis yang dimiliki, PKPM mengharapkan dapat dibagikan kepada para peserta untuk menjadi penulis handal dan professional. 

Dalam pemaparannya, Yarmen menjelaskan “Siapapun bisa jadi penulis, kecuali yang tidak mau. Asalkan memiliki keinginan yang kuat pasti mampu menulis secara baik dan sistematis”. Yarmen menambahkan menulis itu ibarat menghubungkan nalar penulis dengan pembaca. Seorang penulis yang baik ibarat sedang berkomunikasi dengan pembaca, apa yang dia pikirkan dapat diterima oleh para pembaca. Tutupnya.


Jumat, 09 Juni 2023


 

Aceh Tengah –  Pusat Kajian Pendidikan dan Masyarakat (PKPM) Aceh bekerjasama dengan UNICEF dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Aceh mengadakan pelatihan peningkatan kapasitas bagi forum anak se – Aceh. Acara yang dilaksanakan selama tiga hari (9-11 Juni 2023) diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi anak. Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak DP3A Aceh, Amrina Habibi, M.H mengatakan “kegiatan yang dilaksanakan atas Kerjasama PKPM-UNICEF dan DP3A bertujuan untuk meningkatkan  pertispasi anak dalam pembangunan. Nantinya kita berharap kebijakan yang dilahirkan oleh pemerintah didasarkan atas rekomendasi forum anak.

Amrina menambahkan, Output akhir kegiatan ini dapat  menghubungkan forum anak provinsi, kabupaten dan desa yang bisa besinergi dan banyak melibatkan anak dalam partipasi di wilayah kabupaten/kota perwakilan. Tambahnya.

PJ. Bupati Aceh Tengah yang diwakili oleh Khadir, S.T, Staf Ahli Bidang Keistimewaan Aceh, kemasyarakatan dan SDM mengatakan “Partisipasi anak merupakan hak anak untuk didengar suara dan pandangannya oleh orang dewasa sebagai orang tua, masyarakat, pemerintah dan negara. Mendengarkan pandangan anak dapat berkontribusi untuk menghasilkan kebijakan, program, dan kegiatan pemerintah yang lebih tepat sasaran.

Khaidir menambahkan Anak tidak sekedar menerima manfaat dari program dan kebijakan, namun harus menjadi subjek dalam pembangunan dan harus bisa menjadi komunikator untuk program yang dibutuhkan. Tambahnya.

Melalui kegiatan tersebut PKPM-UNICEF mendorong forum anak untuk bersinergi dan berpartisipasi secara lebih bermakna. Program Oficcer UNICEF, Asep Zulhijar mengatakan “melalui  peningkatan kapasitas yang diikuti oleh perwakilan Forum Anak Kabupaten/Kota dapat meningkatatkan partisipasi anak yang lebih bermakna.

Asep menambahkan, anak dilatih berbicara di depan umum dengan baik guna mewaikili anak lainnya dalam sebuah forum, anak terlibat dalam forum baik tingkat desa, Kabupaten hingga provinsi sehingga nantinya suara anak di pertimbangkan dalam satu kebijakan sebelum diputuskan oleh orang dewasa. Harapnya.

Forum anak yang dilibatkan dalam pelatihan tersebut terdiri dari 10 Kabupaten/Kota di Aceh. Enam di antaranya forum anak dampingan PKPM-UNICEF yang terdiri dari Banda Aceh, Bireuen, Lhokseumawe, Bener Meriah, Aceh Tengah dan Aceh. Sementara empat forum anak lainnya dari  dari Kabupaten Seumeulu, Sabang, Langsa dan Aceh Utara.

Spesialist Child Protection PKPM, Ihsan, berharap “kegiatan ini dapat di adopsi oleh pemerintah provinsi, kabupaten/kota hingga desa guna meningkatkan partipasi anak dalam konteks pembangunan yang berkelanjutan. Pungkasnya.


Related Posts Display

Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Pages

Pages