Sabtu, 29 April 2023

 


Sejak hadirnya toko pakaian dengan harga Rp 35.000 di Aceh ,masyarakat sudah punya alternatif berbelanja. Bagi masyarakat yang berasal dari kalangan ekonomi bawah sangat terbantukan dengan tersedianya berbagai jenis pakaian. Perbedaan harga yang murah menjadikan toko tersebut sebagai pilihan yang tepat untuk berbelanja.

Baju yang disediakan pun sangat beragam. Ada baju anak Bayi, BALITA hingga baju orang dewasa. Dari sisi kualitas pun sangat memadai. Kita yang memakai tidak mengendurkan rasa percaya diri. Memang sangat layak untuk dipakai. Apalagi khusus baju untuk bayi dengan motif yang sangat unik dan lucu dengan gaya dan model tren terbaru. Menjadikan penampilan semakin cantik dan lucu.

Toko serba 35.000 kini sangat mudah dijumpai. Bahkan hampir seluruh kabupaten atau kota sudah ada. Tidak jarang dengan nama toko yang sama dijumpai di kabupaten yang berbeda. Hal ini menunjukkan tingkat larisnya sudah sangatlah tinggi hingga mampu membuka cabang di mana-mana. 

Semoga saja yang berjualan semakin dimudahkan rejeki oleh Allah, karena di samping bisa membantu masyarakat juga dapat membantu mengurangi angka pengangguran. Paling tidak bisa merekrut 10 sampai 20 karyawan di setiap tokonya. 




Kamis, 27 April 2023



Pada Tanggal 22 April 2023 umat Islam di Aceh kembali merayakan hari lebaran 'Idul Fitri 1444 H bertepatan pada hari sabtu. Meski ada sebagian yang melaksanakan di hari jumat yakni bagi teman-teman Muhammadiyah, tapi itu hal yang biasa. Perbedaan merupakan suatu hal yang tak dapat dihindari, tapi kita mensyukuri akibat adanya perbedaan tersebut. 
Pada kesempatan ini saya tidak menguraikan perbedaan tersebut, tapi pada kali ini akan menguraikan tentang tradisi lebaran yang dilakukan oleh masyarakat. Bagi orang Aceh lebaran merupakan bulan yang dimanfaatkan untuk bersilaturahmi antar sesama sanak saudara. Pada bulan ini, anak-anak muda Aceh  yang berada di perantauan semua pulang kampung dengan tujuan berlebaran secara bersama-sama keluarga, mempererat silaturahmi dan saling berjenguk antar tetangga.
Pada lebaran pertama, hal yang utama dilakukan adalah bersalam-salaman dengan anggota keluarga. Anak memohon maaf atas segala khilaf dan dosa kepada orangtuanya, kakak mohon maaf kepada adik begitu pula sebaliknya adik yang memohon maaf atas kekhilafan terhadap kakaknya. Momen ini menjadi sangatlah sakral di internal keluarga. Sebelumnya barangkali ada perselisihan dan dendam, pada hari raya ini kesempatan untuk saling maaf memaafkan. 
Kemudian setelah saling salam salam bersama keluarga, hal yang kedua yang dilakukan adalah dengan mengunjungi ke kuburan orangtua atau kerabat yang sudah meninggal dunia. Biasanya mengajak seluruh anggota keluarga untuk bersama-sama menyampaikan doa kepada Almarhum yang telah meninggal dunia.  Kesedihan dan rasa terharu pun terkadang menyelimuti hati, apalagi di saat berada di makam ada yang merasa sedih dan menangis akibat kehilangan orang yang dicintainya.
Setelah mengunjungi makan, maka hal yang dilakukan selanjutnya adalah dengan mengunjungi sanak keluarga baik yang dekat maupun yang jauh untuk saling bersilaturahmi sambil menikmati lontong yang dihidangkan. Sepiring lontong menghangatkan suasana idul fitri di kalangan keluarga masyarakat Aceh. 
Kemudian setelah berkunjung ke sanak keluarga, barulah mengunjungi ustaz-ustaz tempat di mana masyarakat Aceh menimba ilmu pengetahuan agama. Tradisi kunjungan guree (kungjungan ke rumah ustaz) ini menjadi tradisi yang tak pernah terlupakan. Bahkan meskipun sudah lama tidak pernah mengaji lagi bersama ustaz tersebut, tapi pada saat lebaran masih menyempatkan diri mengunjungi rumah rumah sang ustaz. 
Indahnya bersilaturahmi akan terasa di saat semua orang bisa tersenyum dan bersukaria. Lebaran menjadi bulan silaturahmi yang bisa saling memaafkan di antara sesama.

Banda Aceh, 28 April 2023


Related Posts Display

Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Pages

Pages