Sabtu, 11 Februari 2023


Sekolah Tinggi Ilmu Syari'ah (STIS) Nahdlatul Ulama Aceh kembali mengadakan peningkatan kapasitas kepada Dosen-Dosennya (11/2/23). Kegiatan kali ini yaitu pengembagan skill bagi dosen agar mampu mengelola jurnal yang ada di kampus serta mendorong jurnal yang dimiliki oleh kampus yang berjulukan NU itu terakreditasi secara nasional. Ketua STIS NU, Dr. Tgk. Muhammad Yasir, MA mengatakan kegiatan pengembangan kapasitas ini menjadi bagian penting terus menerus agar Dosen terdorong untuk profesional dalam mengelola dan mengembangkan jurnal. "Alhamdulillah saat ini sudah ada tiga jurnal di kampus kita, yaitu Jurnal Ar-Ra'yu, Jurnal Al-Buyu' dan Jurnal Syari'ah. Meskipun saat ini belum terakreditasi, kita berharap jurnal ini akan terakreditasi ke depannya sehingga banyak dosen menulis di jurnal ini, tidak hanya dari internal kampus, Yasir berharap jurnal tersebut dapat dijadikan sebagai wadah publikasi bagi seluruh di Indonesia bahkan bagi Dosen di tingkat internasional. 

Yasir menambahkan, "untuk itulah pada hari ini kita adakan acara ini dengan menghadirkan pemateri yang handal dan profesional yang telah teruji kapabilitasnya dalam mengelola jurnal baik yang terakreditasi nasional bahkan terindeks scopus. Pemateri yang dihadirkan yaitu Dr. Mursyid Djawas, MH.I yakni Editor in Chief Samarah yang saat ini jurnal tersebut sudah terindeks scopus. Semoga melalui kegiatan ini dapat memberikan inspirasi dan mendorong bagi dosen di STIS NU agar terus mengembangkan diri melalui karya-karya yang brillian, karena dengan tulisan kita bisa dikenal oleh dunia.

Dr. Mursyid Djawas, sebagai pemateri yang dihadirkan pada kesempatan itu menyampaikan saat ini pengelolaan jurnal menjadi bagian yang sangat penting, karena semua Dosen diwajibkan untuk menulis dan mempublikasikan tulisannya baik di jurnal yang terindeks SINTA maupun terindeks SCOPUS. Terutama untuk dosen yang hendak mengurus pangkat yang salah satu syaratnya adalah adanya artikel. Untuk itu, perlu dikelola dengan baik agar jurnal yang dikelola cepat terindeks SINTA bahkan SCOPUS. Mursyid menambahkan "memang membutuhkan perjuangan dan usaha dalam mengelolanya, tidak adanya yang instan, tapi harus dibenah sedikit dengan sedikit. Kita berharap dalam dua bulan ini jurnal yang ada di STIS NU dapat diajukan ke ARJUNA supaya dapat terindeks SINTA. Tutupnya.

Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Editor in Chief Jurnal Ar-Ra'yu dan Al-Buyu, Zahrul Fatahillah, Editor in Chief Jurnal Syari'ah Dr. Fakhrurizal dan sejumlah Dosen STIS NU yang konsen di bidang penulisan ilmiah.

Banda Aceh, 11 Februari 2023

Mansari


0 comments:

Posting Komentar

Related Posts Display

Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Pages

Pages