Selasa, 04 November 2025


Meulaboh STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh menggelar kegiatan The 2nd Meulaboh International Conference on Islamic Studies (MICIS) yang berlangsung selama dua hari, 5–6 November 2025. Konferensi internasional ini menjadi ajang penting bagi para akademisi, peneliti, dan praktisi untuk mendiskusikan isu-isu kontemporer dalam studi Islam dengan pendekatan multidisipliner. Salah satu sesi yang menarik perhatian peserta adalah presentasi yang disampaikan oleh Via Nurjannah, S.HI., M.Ag bersama Erha Saufan Hadana, S.HI., M.Ag yang merupakan Dosen Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) Universitas Iskandarmuda Banda Aceh yang membahas topik bertajuk “Reinterpreting The Domestication Of Women In Marriage Through Qira’ah Mubadalah.”

Dalam pemaparannya, Via Nurjannah menyoroti bagaimana konsep domestikasi perempuan dalam pernikahan sering dipahami secara sempit dan bias patriarkal. Menurutnya, tafsir terhadap peran perempuan dalam rumah tangga perlu ditinjau ulang melalui pendekatan Qira’ah Mubadalah—sebuah metode penafsiran yang menekankan kesalingan (mubadalah) antara laki-laki dan perempuan dalam konteks sosial maupun spiritual. Pendekatan ini diyakini mampu menghadirkan pemahaman Islam yang lebih adil, inklusif, dan relevan dengan dinamika masyarakat modern.

Sementara itu, Erha Saufan Hadana menambahkan bahwa pembacaan ulang terhadap teks-teks keagamaan harus dilakukan secara kontekstual, tanpa mengabaikan nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan yang menjadi inti ajaran Islam. Ia menekankan bahwa Qira’ah Mubadalah bukan sekadar metode akademik, tetapi juga gerakan intelektual untuk menegakkan kesetaraan gender dalam kerangka teologis. Dengan demikian, reinterpretasi domestikasi perempuan bukanlah upaya menentang teks agama, melainkan usaha untuk menghidupkan kembali makna moral yang lebih universal dan berkeadilan.

Topik yang diangkat oleh kedua pemakalah ini dinilai sangat relevan dengan situasi sosial keagamaan saat ini, di mana isu kesetaraan gender masih menjadi perdebatan hangat, terutama dalam konteks rumah tangga dan pernikahan. Melalui diskusi tersebut, para peserta diajak untuk memahami bahwa Islam sejatinya menempatkan perempuan dan laki-laki pada posisi yang saling melengkapi, bukan saling mendominasi. Pembacaan yang adil terhadap teks-teks agama dapat menjadi kunci dalam menciptakan tatanan keluarga harmonis yang berlandaskan nilai-nilai keadilan.

Konferensi internasional yang berlangsung di kampus STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh ini diikuti oleh para akademisi dari berbagai perguruan tinggi, baik dalam maupun luar negeri. Kegiatan tersebut juga menghadirkan sejumlah pakar yang membahas isu-isu aktual dalam bidang hukum Islam, pendidikan, dan studi sosial keagamaan. Melalui berbagai sesi paralel, konferensi ini diharapkan dapat menjadi ruang kolaboratif dalam memperkuat wacana ilmiah dan memperluas jaringan penelitian antarnegara.

Sementara itu, Dr. Mansari yang merupakan partner dari kedua Presenter tersebut menyampaikan bahwa kajian keislaman terus berkembang menuju arah yang lebih progresif dan responsif terhadap perubahan zaman. Melalui gagasan Qira’ah Mubadalah, mereka berupaya menegaskan kembali pesan Islam yang rahmatan lil ‘alamin—agama yang menjunjung tinggi nilai kesetaraan, saling menghargai, dan keadilan gender dalam kehidupan berumah tangga maupun bermasyarakat.


Senin, 03 November 2025

 


Banda Aceh — Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) Universitas Iskandarmuda Banda Aceh kembali melepas sejumlah mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan magang di berbagai lembaga hukum dan keagamaan (Senin/3/11/2025). Salah satu kegiatan pelepasan dilakukan oleh Dr. Mansari, S.HI., M.H., yang secara langsung mengantarkan tiga orang mahasiswa ke Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Baitussalam. Kehadiran rombongan ini disambut hangat oleh Hamdani, Kepala KUA Baitussalam, di ruang kerjanya.

Dalam sambutannya, Dr. Mansari menegaskan pentingnya pengalaman praktis bagi mahasiswa hukum dan ekonomi Islam dalam memahami penerapan teori di lapangan. “Kegiatan magang bukan hanya tentang melengkapi syarat akademik, tetapi juga membentuk karakter profesional dan menumbuhkan kepekaan terhadap realitas hukum yang ada di masyarakat,” ujarnya. Ia juga berharap mahasiswa dapat menunjukkan sikap tanggung jawab, disiplin, serta menjaga nama baik universitas selama menjalani masa magang.

Sementara itu, Hamdani, Kepala KUA Baitussalam, menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan Universitas Iskandarmuda yang telah memilih lembaganya sebagai tempat praktik mahasiswa. Ia berharap kegiatan magang ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk mempelajari proses administrasi dan pelayanan masyarakat berbasis syariah. “Belajar di kelas memang penting, tetapi memahami bagaimana hukum Islam dijalankan dalam kehidupan nyata akan memberikan wawasan yang jauh lebih luas,” ujar Hamdani memberi motivasi.


Di tempat terpisah, Via Nurjannah, S.HI., M.Ag., dosen Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, juga mengantarkan mahasiswa ke KUA Kecamatan Kuta Radja. Ia berpesan agar mahasiswa mampu menunjukkan integritas akademik dan semangat belajar tinggi selama berada di lokasi magang. Menurutnya, KUA merupakan tempat strategis untuk memahami langsung praktik pelayanan keagamaan, mulai dari administrasi pernikahan hingga pembinaan keluarga sakinah.



Sementara itu, Erha Saufan Hadana, salah satu dosen muda fakultas tersebut, turut mengantarkan mahasiswa ke Kantor Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh pada hari yang sama. Ia menegaskan bahwa kegiatan magang di lembaga peradilan merupakan kesempatan langka bagi mahasiswa untuk mempelajari prosedur hukum, tata persidangan, serta dinamika penerapan hukum Islam di ranah yudisial. “Ini adalah ruang belajar nyata untuk memahami bagaimana keadilan ditegakkan dalam perspektif syariah,” ungkapnya.

Kegiatan pelepasan magang ini menjadi wujud nyata komitmen Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Universitas Iskandarmuda dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara teoritis, tetapi juga matang secara praktis. Dengan terjun langsung ke dunia kerja dan lembaga hukum Islam, mahasiswa diharapkan mampu mengintegrasikan ilmu, etika, dan profesionalisme dalam pengabdian mereka kepada masyarakat di masa mendatang.


Sabtu, 01 November 2025


Banda Aceh – Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Universitas Iskandarmuda (Unida) Banda Aceh menggelar kegiatan Latihan Kepemimpinan Dasar (LKD) dengan mengusung tema “Membentuk Pemimpin Muda yang Berintegritas” pada Sabtu (1/10/2025), bertempat di kampus Universitas Iskandarmuda. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 150 mahasiswa dari dua program studi, yaitu Hukum Keluarga dan Perbankan Syariah. Acara tersebut bertujuan menumbuhkan jiwa kepemimpinan yang berkarakter, berakhlak, dan berintegritas di kalangan mahasiswa.

Dalam sambutannya, Pembantu Rektor II Universitas Iskandarmuda, Dr. Nasrullah, M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini merupakan wadah strategis bagi mahasiswa untuk menanamkan nilai-nilai kepemimpinan Islami yang relevan dengan tantangan zaman. “Mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan. Maka, integritas dan tanggung jawab harus menjadi pondasi utama dalam setiap langkah kepemimpinan mereka,” ujar Dr. Nasrullah. Ia juga mengapresiasi Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam yang telah berinisiatif melaksanakan kegiatan pembinaan kepemimpinan yang bersifat edukatif dan aplikatif.

Sementara itu, Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Dr. Badruzzaman, M.Si, menegaskan bahwa Latihan Kepemimpinan Dasar menjadi salah satu program unggulan fakultas untuk membentuk karakter mahasiswa. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki kemampuan memimpin dan bekerja dalam tim. Kepemimpinan yang berintegritas menjadi bekal penting dalam dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat,” tuturnya. Dr. Badruzzaman juga berharap kegiatan ini menjadi agenda tahunan fakultas dengan materi yang terus disesuaikan dengan kebutuhan zaman.

Kegiatan LKD ini menghadirkan empat pemateri kompeten di bidangnya, yakni Junaidi, SE., CM dari Komisi Informasi Aceh; Hilmiati, SE, Direktur BPR Syariah Ingin Jaya; Samsul Bahri, M.Sh, dosen Prodi Hukum Keluarga; serta Fitria, SE., M.Si, dosen Prodi Perbankan Syariah.

Samsul Bahri, M.Sh, dosen Prodi Hukum Keluarga, dalam materinya menekankan bahwa kepemimpinan sejati harus berlandaskan nilai-nilai moral dan tanggung jawab sosial. Ia menegaskan bahwa seorang pemimpin tidak hanya dituntut untuk cerdas secara intelektual, tetapi juga harus memiliki kepekaan terhadap keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Dalam materinya, Junaidi, SE., CM dari Komisi Informasi Aceh menekankan pentingnya transparansi dan keterbukaan informasi publik sebagai bagian dari kepemimpinan modern. “Pemimpin yang baik harus mampu mengelola informasi secara jujur dan terbuka, karena dari sanalah lahir kepercayaan masyarakat,” tegasnya. Ia juga menambahkan bahwa pemimpin masa depan harus memahami mekanisme komunikasi publik agar tidak terjebak dalam penyebaran informasi yang keliru. Menurutnya, kemampuan berkomunikasi secara efektif, etis, dan berbasis data merupakan ciri khas pemimpin berintegritas di era digital saat ini. Tegasnya.

Salah satu perwakilan dari Dosen Prodi Hukum Keluarga, Dr. Mansari, S.HI., M.H, menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini menjadi sarana efektif untuk menanamkan nilai-nilai kepemimpinan Islami di kalangan mahasiswa. Ia berharap para peserta mampu mengimplementasikan ilmu dan nilai moral yang diperoleh dalam kehidupan organisasi maupun masyarakat. Tutupnya.

Via Nurjannah, selaku penanggung jawab kegiatan, menyampaikan bahwa Latihan Kepemimpinan Dasar ini merupakan hasil kerja sama seluruh unsur fakultas yang berkomitmen membentuk mahasiswa berkarakter kuat dan berintegritas. Ia berharap kegiatan ini menjadi awal dari lahirnya generasi muda yang siap memimpin dengan semangat keislaman dan tanggung jawab sosial yang tinggi.

Di sisi lain, Ketua Panitia, Ramli, menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan tersebut dengan baik. Ia mengungkapkan bahwa keberhasilan kegiatan ini tidak terlepas dari kerja sama seluruh panitia, dukungan pimpinan universitas, dan partisipasi aktif mahasiswa. “Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi benar-benar menjadi momentum pembentukan karakter kepemimpinan mahasiswa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam,” ujarnya. Kegiatan turut dihadiri oleh Ketua Prodi Hukum Keluarga, Rizkal, S.HI., M.H, dan Ketua Prodi Perbankan Syariah, Yani Prihatina Eka Furda, SE., M.Si, yang sama-sama menyambut baik pelaksanaan kegiatan tersebut sebagai upaya nyata menyiapkan generasi muda yang siap memimpin dengan integritas dan tanggung jawab serta sejumlah dosen lainnya.


Related Posts Display

Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Pages

Pages