Pemenuhan hak anak di tingkat
gampong memang membutuhkan kreatifitas dan inovasi yang tinggi. Itulah yang
dilakukan oleh Tuha Peut sekaligus menjabat Bidan Gampong Pulo Ara Kecamatan
Kota Juang Kabupaten Bireuen, Sri Rahayu. Ia membuat terobosan di bidang
layanan Kesehatan masyarakat, termasuk Kesehatan bayi dan balita. Inovasi yang
dikembang yaitu menghadirkan Mobil Odong-Odong untuk menjemput bayi dan balita
ke seluru pelosok gampong dengan menyusuri lorong-lorong kecil.
Anak yang berhasil dibawa ke Posyandu juga lumanyan banyak
setiap pelaksanaan kegiatan. Sebanyak 80 orang lebih sekali kegiatan berhasil
dibawakan. “Alhamdulillah setiap posyandu diadakan setiap bulan, orangtua
beserta anak-anak sangat antusias mengikutinya, sekitar 80 orang lebih anak
selalu kita layani. Odong-Odong bisa bergerak 4 sampai 5 kali menjemput anak di
seluruh gampong”. Ujar Bidan Desa.
Ide awal sehingga odong-odong
menjadi pilihan membawakan anak-anak ke posyandu dikarenakan beberapa hal,
yaitu: pertama, Gampong Pulo Ara berkedudukan di Kota dan jumlah
penduduknya yang lumanyan banyak. Jemput bola ke setiap Lorong dengan
menggunakan transportasi odong-odong menjadi pilihan tepat. Kedua,
odong-odong menjadi salah satu transportasi yang paling disukai oleh anak-anak
di Kota Bireuen. Sehingga banyak anak-anak berkeinginan untuk bermain dengan
odong-odong untuk dibawakan ke Posyandu. Jika orangtua tidak mengizinkan ke
Posyandu, tapi anak-anak sudah merengek-rengek akhirnya diizinkan oleh orangtua.
Biasanya kader Posyandu berkunjung ke semua Lorong menjelang
satu hari sebelum pelaksanaan Posyandu. “Pengumuman-pengumuman, Bapak dan
Ibu kita besok ada Posyandu, mohon kepada Bapak dan Ibu agar menunggu dilorong
agar dijemput oleh odong-odong”. Ajakan tersebut disampaikan untuk
memberitahukan masyarakat agar dapat mengikuti kegiatan Posyandu. Awalnya
memang masih banyak tantangan yang dihadapi untuk mengajak orang ke Posyandu,
karena ada yang bilang takut, tidak perlu, dan tidak ada waktu. Seiring
perjalanan waktu paradigma berfikir mulai berubah.
Bahkan salah seorang ibu yang
biasanya sering membawakan anaknya ke Posyandu Gampong Pulo Ara, tapi saat ini sudah
pindah ke daerah lain menceritakan pengalaman manisnya mengikuti posyandu. “Alhamdulillah,
ibu-ibu dan anak-anak Desa kita bisa merasakan happy posyandu, karena dijemput
odong-odong Posyandu menjadi Seru”. Gambaran kecerian tersebut ia sampaikan
karena di tempat baru ia kunjungi tidak menerapkan hal yang sama. Para ibu-ibu
lebih menyukai hal yang seru-seru karena mendatangkan kebagian tersendiri
baginya. Motivasi untuk mengikuti dan membawakan anaknya pun semakin lebih
tinggi. Apalagi diberikan surprise atau hadiah bagi ibu-ibu yang aktif
membawakan anaknya ke Posyandu sehingga semakin bertambah semangat bagi kaum
ibu-ibu.
Hal yang menariknya lagi nih ya, program
“odong-odong tron u gampong” yang dimulai sejak tahun 2021 itu dianggarkan
dari dana desa. Pada tahun 2021 anggaran yang dianggarkan berjumah Rp 300.000,-
per bulan. Tapi sayangnya Indonesia pada umumnya dan Aceh khusus pada tahun
2022 dilarang berkumpul oleh pemerintah sehingga program ini tidak dilanjutkan
untuk menghindari penyebaran virus Covid-19. Pada tahun 2023 inovasi yang
sangat bermanfaat bagi anak tersebut dilanjutkan kembali bahkan anggarannya
ditingkatkan menjadi Rp 400.000,- Secara keseluruhan anggaran yang dianggarkan
berjumlah Rp 53.000,000,-
Kreatifitas dan inovasi memang
suatu hal yang sangat dibutuhkan bila berhadapan dengan anak, karena keunikan
dapat menarik perhatian sehingga program perlindungan anak menjadi lebih
maksimal di tingkat gampong.
Advokasi Anggaran Perlindungan Anak
di Gampong
Taman bermain sudah diadvokasi pada
tahun 2020, ada plosotan, main bola, alat cat untuk bermain anak dan lain
sebagainya.
Anak-anak selain mendapatkan obat
untuk imunisasi juga dapat bermain sekali di gampong.
Bidan Desa selain
Selama ini,
karena saya membidangi di bidang Kesehatan maka suka menolong.
Misalnya
ibu-ibu yang hamil di luar nikah, banyak
Di Polindes
sudah semua orang tau bahwa bersalin di rumah tanpa mengeluarkan biaya.
Rumanyan rame
yang sudha ditolong. Bahkan tanpa mendapatkan biaya sedikitpun saya menolongnya.
Dan saya tidak mengakses dari anggaran manapun untuk mengatasi bayi-bayi yang
lahir di luar nikah.
Saya sudah
bekerjasama dengan Dinas Sosial, dan bekerjasama dengan PPA. Orang PPA yang
mendatangi ibu Bidang untuk menjemput bayi tersebut untuk dibawa ke rumah aman,
biar jangan sampai terjadi anak terlantar atau ibunya membuang bayi.
Kemudian ibu
yang melahirkan tersebut diantarkan ke rumah aman agar kehidupannya menjadi
lebih terjamin, begitu pula anak tersebut bisa menjadi lebih terpelihara kesehatannya
dengan dengan dijemput oleh DP3A dan Dinas Sosial.
Sudah banyak
saya menolong ibu-ibu yang hamil di luar nikah, yang tidak menginginkan
kehamilannya, saya tolong disini dan tanpa biaya 1000 rupiah pun, dan itu tidak
saya naikkan di anggaran manapun.
Beberapa waktu
yang lalu kami juga membuat program sunnat massal bagi anak-anak yang kurang
mampu. Kami menggalang dana dari pihak yang mau berbantu dan juga meminta
kawan-kawan untuk memberikan dengan harga yang murah untuk sunat bagi anak yang
kurang mampu.
0 comments:
Posting Komentar